Monday, June 29, 2015

ANTARA RAMADHAN DAN AL-QURAN


A
lhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk kita masih bertemu dengan bulan penuh keberkahan ini, sederhananya makna berkah berarti terlihat sedikit padahal banyak, 1 bulan setara dengan 1000 bulan. Bulannya para pencari akhirat untuk panen raya mendapatkan pahala. Itulah keunikan berkah. Jadi, akan sangat merugi jika waktu yang satu bulan ini kita sia-siakan lewat begitu saja.

Di bulan inilah Ayat pertama dalam Al-Quran turun di bumi untuk memulai sebuah peradaban, memperbaiki akhlak dan akidah yang sudah melenceng di penjuru dunia. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengemban tugas berat nan mulia itu untuk memakmurkan kembali dunia yang sudah rusak kala itu.

Tatkala itu di Bulan Ramadhan sebelum Muhammad SAW diangkat menjadi Rosul, beliau dalam kegundahanya memikirkan masyarakat mekkah yang sudah rusak akhlak dan akidahnya, Hari demi hari Muhammad SAW selalu merenung di Bukit Nur yang kita kenal dengan Gua Hiro. Hingga akhirnya Allah SWT memberikan Jawaban yaitu Al-Quran (Surat Al-Alaq 1-5)

Mari kita telaah, saat itu kondisi masyarakat mekkah sudah rusak, seperti menyembah berhala, mabuk-mabukan, membunuh bayi, perang antar suku dsb. Namun mengapa Allah SWT justru memberikan solusi yaitu “iqro” atau “baca”, mengapa tidak langsung menurunkan ayat seperti hancurkan berhala atau dilarang minum hamr dslb? Di Awal turunya Al-Quran mengapa kita diharuskan “Membaca?”. Ini artinya solusi untuk zaman yang sudah rusak diawali dengan “Membaca”.

Dalam sepanjang sejarah Islam, Kebangkitan dan kebesaran islam tidak lepas dari Ilmu Pengetahuan, seperti Bagdad yang memiliki Perpustakaan terbesar kala itu, dipimpin oleh seorang yang mencintai ilmu yaitu Harun Ar-Rasyid. Andalus juga memiliki  perpustakaan yang tidak kalah hebat dengan bagdad, mereka mau berkorban mencari buku-buku dipenjuru bumi baik ilmu agama maupun umum. Maka tak heran Islam saat itu menjadi Kuat dan disegani negara lain dan banyak para ilmuan dan Ulama masyhur yang lahir. Namun ketika Muslimin sudah mulai meninggalkan budaya Membaca, perpustakaan sepi, majelis ilmu sepi namun dunia Hiburan ramai digandrungi, maka tak heran sedikit demi sedikit kehancuran mulai terlihat. Terbukti Jauh setelah Harun ArRasyid memimpin, ketika bagdad dipimpin oleh pemimpin yang dzolim dan jauh dari ilmu Al-Quran, Pasukan Mongol menyerang Bagdad dan hampir tidak ada perlawanan, muslimin ternina bobokan dengan duniawi. Pasukan mongol justru membakar Perpustakaan terbesar itu, buku-buku yang dibuat bertahun-tahun oleh para ilmuan muslim dibuang ke sungai tigris, sengaja mereka mengincar Ilmu, karena Mongol tau bahwa tanpa Ilmu Pengetahuan negara tidak akan kuat.


Demikian pelajaran mahal bagi kita, di zaman modernisasi ini banyak pengaruh luar yang dapat menggeser keberadaan Ilmu, kita seolah terlena dengan Hiburan yang banyak digandrungi para remaja. Oleh karenanya di Ramadhan ini selain Menahan rasa lapar dan hawa nafsu, kita juga diharuskan untuk giat membaca dan menggali Ilmu, baik Agama atau Umum. Mari kita tingkatkan budaya “Membaca” untuk sebuah kemuliaan. Semakin banyak membaca semakin terbuka wawasan, semakin penasaran dan semakin banyak menggali ilmu, semakin banyak ilmu semakin mulia drajatnya disisi Allah SWT.

ANTARA RAMADHAN DAN AL-QURAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Terima kasih sudah berkomentar