Monday, June 29, 2015

MERAIH MEWAHNYA AKHIRAT BERSAMA MUSH’AB BIN UMAIR


M
asa muda atau usia remaja biasanya saat orang-orang mulai mengenal dan merasakan manisnya dunia. Pada fase ini, banyak pemuda yang lalai dan lupa. Mengikuti trend yang sedang digandrungi tanpa melihat baik buruknya. Apalagi bagi mereka orang-orang kaya, memiliki fasilitas hidup yang dijamin orang tua. Motor bagus, uang saku yang cukup dsb.

Namun berbeda dengan sahabat nabi yang satu ini, tentang seorang pemuda kaya yang kemudian berbalik menjadi pemuda cerdas dan sangat sederhana. Mush’ab bin Umair namanya, seorang pemuda yang menjadi buah bibir masyarakat mekkah, pemuda yang sering bersolek, tampan rupawan, berbadan proposional, rambut yang selalu rapih, hanya sekedar pakaian dan aksesoris dibeli dari dari Yaman atau Syam (Import). Beliau selalu memakai wangi-wangian yang setiap dia berjalan wangi tersebut masih tercium aromanya. Orang Tua yang kaya hingga memperlakukan anaknya seperti raja, apapun kebutuhannya akan dipenuhi. Ketampananya dan kemasyhurannya membuat para wanita terpesona melihatnya. Al-Barra bin Azib ketika pertama bertemu dengan Mush’ab bin Umair, dia berkata; “Seorang laki-laki yang aku belum pernah melihat orang semisal darinya. Seolah-olah dia adalah laki-laki dari kalangan penduduk syurga” . Rosulullah SAW pernah berkata tentang Pemuda ini ; “Aku tidak pernah melihat seorangpun  di Mekkah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus pakaianya, dan paling banyak diberik kenikmatan selain dari Mush’ab Bin Umair.” (HR.Hakim)

Mush’ab yang hidup di lingkungan jahiliyah; penyembah berhala, pecandu khamr, penggemar pesta, kemudian Allah SWT beri hidayah, beliau mulai tertarik dengan ajaran yang dibawa Rosulullah SAW yang saat itu masih dakwah dengan sembunyi, hingga akhirnya Mush’ab bin Umair pun masuk Islam. Di Rumah Al-Arqom beliau sangat tekun dalam belajar ilmu agama bersama sahabat yang lain. Kecerdasan dan kedalaman agamanya terlihat nanti ketika Mush’ab bin Umair dipercaya Rosulullah SAW untuk menjadi Duta yang berdakwah di Madinah sebelum Hijrah.

Kemudian Mush’ab menyembunyikan keislamanya karena menghindari intimidasi dari kaum kafir Quraisy, hingga akhrinya Utsman bin Thalhah melihat Mush’ab sedang beribadah kepada Allah SWT. Maka ia pun melaporkan kepada ibunda Mush’ab. Saat itulah priode sulit dalam kehidupan pemuda yang terbiasa dengan kenikmatan ini dimulai.

Mengetahui putra kesayangannya meninggalkan agama nenek moyang, ibu mush’ab kecewa bukan kepalang. Mush’ab dikurung terisolasi dalam rumahnya dan mendapat siksaan fisik sampai dia mau kembali dengan agama nenek moyang, namun Mush’ab tetap pada agama barunya yaitu Islam. Ibunya yang dulu sangat menyayanginya kini tega melakukan penyiksaan. Hari demi hari Warna kulit mush’ab berubah karena luka-luka siksa yang menderanya.


Ketika Mush’ab berhasil lari dari kekangan orangtuanya, Keluarga Mush’ab memutuskan untuk memboikot agar tidak ada keluarga yang membantu. Tubuhnya yang dulu berisi mulai terlihat mengurus. Berubahlah kehidupan pemuda kaya itu, tidak ada fasilitas kelas I yang ia nikmati. Pakaian, makanan dan minuman semuanya berubah. Masyarakat mekah kafir Quraisy yang dulu menyanjunginya kini berbalik mencela dan mengejeknya. Namun bagi Mush’ab kesejukan akhirat sudah terpatri dalam jiwanya dan tidak lagi terpikat oleh kemewahan dunia.

Demikianlah sepenggal kisah sahabat Mush'ab bin Umair, yang sebelumnya memiliki kenikmatan dunia namun setelah islam tertanamkan pada jiwanya, beliau memilih kenikmatan akhirat dibanding dunia yang hanya tipu daya.

MERAIH MEWAHNYA AKHIRAT BERSAMA MUSH’AB BIN UMAIR Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Terima kasih sudah berkomentar