Sunday, March 6, 2016

Gerhana Matahari, Begini Rosulullah menyikapinya


Peristiwa Gerhana Matahari di Indonesia pada Tanggal 9 Maret 2016 nanti adalah peristiwa yang jarang terjadi. Banyak orang mengadakan acara seperti merekam dengan video, atau meneliti untuk dijadikan ilmu pengetahuan. Nah, Islam mempunyai Panduan dalam pelaksanaan Gerhana Matahari ini, berikut penjelasanya;

1. Sebagai Peringatan Allah SWT terhadap Manusia
Peristiwa gerhana adalah salah satu ayat (tanda kekuasaan) Allah yang bertujuan untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya untuk menginstropeksi diri dan memperbaikinya, baik itu dengan cara beristighfar maupun bertaubat. Peringatan melalui peristiwa gerhana ini diberikan Allah ketika telah banyak muncul kerusakan, kemaksiatan, kebid’ahan, kesyirikan, dan kekufuran di muka bumi ini. Peringatan ini juga bisa berwujud bencana alam seperti banjir, kemarau, serangan massal ulat bulu (dan yang sejenisnya), wabah, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan lain sebagainya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika terjadi gerhana matahari pada masanya terkejut dan bersegera menuju ke mesjid sambil menyeret kainnya untuk melaksanakan shalat karena khawatir terjadi kiamat atau datangnya azab Allah. Dari Abu Musa Al Asy’ari رضي الله عنه , beliau berkata:

“Terjadi gerhana matahari. Lalu Nabi صلى الله عليه وسلم berdiri tergesa-gesa karena takut akan terjadi hari kiamat. Beliau mendatangi mesjid, lalu sholat dengan berdiri, ruku’, dan sujud yang sangat lama yang pernah aku lihat beliau melakukannya. Beliau berkata (setelah sholat): Ayat (tanda kekuasaan) yang Allah datangkan ini tidak berkaitan dengan kematian dan kelahiran seseorang akan tetapi untuk menakuti hamba-hamba-Nya dengan ayat ini. Apabila kalian melihat hal tersebut maka bersegeralah untuk mengingat-Nya, berdoa, dan meminta ampun kepada-Nya.”
[HR Al Bukhari (1059) dan Muslim (912)]

2. Segeralah Bersedekah

Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk bersedekah. Beliau bersabda:

“Apabila kalian melihat itu (gerhana) maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, sholatlah, dan bersedekahlah.”
[HR Al Bukhari (1044) dari Aisyah RA)

3. Menyerukan untuk Sholat

Apabila terjadi gerhana matahari dan bulan, tugas muazzin adalah mengumandangkan kalimat “Ash Sholatu Jami’ah” sebagai pengganti kalimat azan yang biasa. Dari Abdullah bin Amr RA) , dia berkata:

“Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم , muazzin menyerukan: innash sholata jami’ah.” [HR Al Bukhari (1045) dan Muslim (910)]

Lalu imam memulai sholat. Tata cara sholatnya adalah sebagaimana yang tersebut di hadits Aisyah رضي الله عنها [HR Al Bukhari (1046) dan Muslim (901)], yang isinya bisa disimpulkan sebagai berikut:

4. Sholat Gerhana
Berikut Tata Cara Sholat Gerhana
  1. Rakaat pertama imam membaca surat Al Fatihah dan ayat yang panjang, lalu ruku’ dengan ruku’ yang lama.
  2. Lalu bangun dari ruku’ membaca “sami’allahu liman hamidah” tapi tidak sujud, melainkan kembali membaca Al Fatihah dan surat lain yang panjang.
  3. Lalu ruku’, kemudian sujud dengan sujud yang lama dua kali.
  4. Lalu bangun berdiri dan mengulangi langkah nomor 1 sampai 3.
  5. Setelah sujud, duduk tahiyat akhir, lalu salam.
  6. Selesai salam, imam berdiri di depan makmum menyampaikan khutbah/nasehat.
Demikian Panduan Islam dalam menyikapi Gerhana, jadi marilah kita beristighfar sebanyak mungkin, karena Rosul saja takut jika terjadi Kiamat. bagaimana dengan kita.?

Gerhana Matahari, Begini Rosulullah menyikapinya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Terima kasih sudah berkomentar